🏙️ Percakapan Nabi Muhammad Dengan Allah

A A A. Ulama besar kelahiran Khurasan, Imam Abu Laits As-Samarqandi (wafat 373 H) dalam Kitab Tanbihul Ghafilin menceritakan kisah Malaikat Jibril 'alaihissalam yang berpura-purahadir di Majelis Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi sallam (SAW). Ketika itu Jibril bertanya tentang hakikat dunia dan akhirat . Muhammad bin Al-Munkadir dari Jabir RA percakapan Nabi Muhammad saw. dengan malaikat Jibril ketika beliau. menjelaskan makna Ihsan, yaitu: Artinya: “…. Rasulullah saw bersabda: ‘Kamu beribadah kepada Allah, seolah-olah. kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia. melihatmu.’…”. Jadi, Ihsan adalah menyembah Allah Swt. seolah-olah melihat-Nya, dan jika. Lemah Lembutlah dalam Bertutur Kata. Segala puji bagi Allah, Rabb yang berhak disembah. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman. Semakin maju zaman, semakin manusia menjauh dari akhlaq yang mulia. larangan mempersekutukan sesuatu dengan Allah Swt. Arab. 30 Nabi Muhammad saw. pernah berdebat dengan tokoh- percakapan langsung seorang Rasul dengan T uhan, Adapun melihat Allah di akhirat adalah terjadi bagi kaum Muslimin, menurut ijmak para sahabat, dari pemahaman Alquran dan hadits. Banyak sekali karya para ulama yang menyatakan bahwa Rasulullah melihat Allah dalam peristiwa isra miraj. Di antara referensi yang menyebutkan demikian adalah kitab Nur ad-Dhalam karya salah seorang mahaguru ulama Bahan-bahan yang berunsur Islam sangat berkurang pada masa ini. penyusunan buku “Dialog Para Nabi dan Rasul dalam Al-Qur’an” ini merupakan satu usaha ke arah memperbanyakkan bahan kajian khususnya mengenai al-Qur’an. Perkataan “dialog” berasal dari kata Inggris “dialogue” yang berarti dua percakapan atau perkataan, atau dengan kata lain perkataan, percakapan atau perbualan Allah pun meminta Nabi Muhammad untuk bersabar dan tidak mencontoh sikap Nabi Yunus di atas, sebagaimana dinyatakan-Nya dalam Surah Al-Qalam ayat 48: “Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.” Kala itu Nabi berusia 40 tahun. Nabi Muhammad SAW menerima wahyu Al-Quran surat Al-Alaq ayat 1-5 melalui Malaikat Jibril. Peristiwa inilah yang dikenal dengan Nuzulul Quran atau turunnya Al-Quran pertama kali ke muka bumi secara bertahap. Nah, untuk mengetahui kisah selengkapnya, berikut rangkuman informasinya yang dikutip dari berbagai sumber. KabarMakkah.Com – Cara Nabi Muhammad menerima wahyu bukanlah hanya lewat perantaraan malaikat Jibril saja. Pemberian wahyu oleh Allah dilakukan dengan cara yang beragam seperti yang dijelaskan oleh Prof MM Al-A’zami dalam bukunya The History of The Quranic Text dimana dalam buku tersebut, ia menyebutkan bahwa penerimaan wahyu yang dialami oleh Rasulullah jauh berada di luar jangkauan manusia. .

percakapan nabi muhammad dengan allah